Oleh-oleh dari Taiwan: Koffifah & Marissa Haque

Oleh-oleh dari Taiwan: Koffifah & Marissa Haque
The 62th Asian Pacific Film Festival Best Actress of 1987 held in Taipei Taiwan is for Marissa Grace Haque

Lokasi Taiwan dalam Peta Dunia: Marissa Haque & Ikang Fawzi

Lokasi Taiwan dalam Peta Dunia: Marissa Haque & Ikang Fawzi
Lokasi Taiwan dalam Peta Dunia: Marissa Haque & Ikang Fawzi

CU, Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th, Taipei Taiwan in film titled "Matahari-matahari"

CU, Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th,  Taipei Taiwan in film titled "Matahari-matahari"
CU, Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th, Taipei Taiwan in film titled Matahari-matahari, Directed by Arifin C Noer, Produced by PT. Gramedia Films

Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th, Taipei Taiwan in film titled "Matahari-matahari"

Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th,  Taipei Taiwan in film titled "Matahari-matahari"
Marissa Haque, 1987 Best Actress FFAP 62th, Taipei Taiwan in film titled Matahari-matahari, Directed by Arifin C Noer

Minggu, 17 Juli 2011

Mendag Akui China Main Curang di ACFTA : detikFinance.com dalam Marissa Haque Fawzi


Senin, 11/04/2011 18:07 WIB
Ramdhania El Hida - detikFinance


Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan berdasar temuan tim independen Komite Anti Dumping Indonesia (KADI) dan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia (KPPI) terungkap bahwa terdapat perdagangan yang timpang sebagai imbas dari penerapan kebijakan ACFTA. Namun, kata Mari, pemerintah telah menanggulangi ketidakseimbangan tersebut melalui penerapan beberapa kebijakan.

"Temuannya menunjukkan bahwa ada perdagangan yang tidak fair makanya itu kita kenakan bea masuk tambahan, itu namanya bea masuk antidumping, ada juga namanya bea masuk safeguard, namanya bea masuk penyelamatan," ujarnya ketika ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (11/4/2011).

Meskipun Mari menyatakan komitmen kebijakan ACFTA akan tetap dijalankan. Pasalnya, kebijakan tersebut juga mempunyai keuntungan seperti meningkatnya investasi China di Indonesia.

"Iya masih komit, kita mengatasi masalah daya saing di dalam negeri, untuk mengatasi berbagai hal, ada yang infrastruktur ada masalah bahan baku. Semua itu harus kita atasi dan pada saat sama kita sudah punya kesepakatan bilateral dengan China untuk menjaga supaya hubungan kita itu win-win," tegasnya.

Hal senada juga disampaikan Menko Perekonomian Hatta Rajasa, yang mengatakan pemerintah akan tetap menjalankan kesepakatan yang telah ada dengan China.

"Yang paling penting buat kita itu bagaimana agar balance dan tidak merugikan kita. Itu PR (pekerjaan rumah) kita, kita kerjakan, meningkatkan capacity building dan meningkatkan daya saing. Tapi juga China kita minta menjaga balance of trade-nya. ASEAN iya, kita harus komit dengan ASEAN. Ini dalam kerangka ASEAN, bukan bilateral. Tapi kita juga tidak ingin industri kita mengalami gangguan, apalagi sampai mengalami kebangkrutan atau apapun sesuai laporan perindustrian," ujarnya.

Sebagai informasi, sebanyak tujuh jenis produk industri yakni besi dan baja, tekstil dan produk tekstil (TPT), kosmetika, mainan anak, alas kaki, lampu, dan loudspeaker diusulkan untuk dievaluasi penerapannya pasca implementasi perjanjian perdagangan bebas ACFTA.

Dirjen Basis Industri Manufaktur (BIM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Panggah Susanto mengatakan, dari tujuh produk tersebut, terdapat lima jenis produk utama yang mengalami lonjakan impor yang signifikan. Kelima produk itu adalah besi dan baja, TPT, mainan anak, kosmetika, dan alas kaki.

Berdasar data Badan Pusat Statistik (BPS), selama Februari 2011 perdagangan Indonesia dengan China juga mencatat defisit US$ 324,5 juta. Defisit neraca perdagangan nonmigas dengan China pada periode Januari-Oktober 2010 mencapai US$ 5,3 miliar. Angka itu mengalami peningkatan sebesar US$ 1,4 miliar dibandingkan periode yang sama tahun 2009 senilai US$ 3,9 miliar.

(nia/hen)

Senin, 11 Juli 2011

Marissa Haque: Semangat Nasionalisme seperti di Taiwan dalam BIL Project Ikang-Ekki-Gilang

  Ikang Fawzi-Ekki Soekarno-Gilang Ramadhan

Ikang Fawzi is Back!


YA, rocker matang era-80an itu rupanya gatal berteriak dan berjingkrak seperti pada masa kejayaaanya dulu. Suami aktris senior Marissa Haque itu memutuskan untuk kembali eksis di industri musik Tanah Air.

Ikang-Fawzi-Anggie-BI"Main musik itu suatu berkah untuk orang lain, makanya saya pun merasa bersalah kalau enggak bisa menghasilkan sebuah karya lagi, jadi saya putuskan untuk aktif (menyanyi) lagi," bilang Ikang saat menggelar konser "Go Clean" di Gedung Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Barat, baru-baru ini.

Akan tetapi, rocker yang identik dengan lagu Preman itu tak kembali ke panggung musik dengan bersolo karier. Kali ini, dia turut mengajak saudara-saudara iparnya, yakni Ekki Soekarno (suami Soraya Haque) dan Gilang Ramadhan (suami Shahnaz Haque) membentuk sebuah band bernama Brother In Law (BIL) Project.

Konsep untuk membentuk band dengan saudara ipar sudah lama direncanakan pria berusia 51 tahun ini. Namun, baru tahun ini pelantun soundtrack film legendaris Catatan Si Boy itu berhasil mengajak mereka mengeluarkan sebuah album.

"Kita udah dari 10 tahun lalu ngeband bareng, tapi baru bisa bikin album ya sekarang. Karena memang semakin tua kesibukan bukannya makin berkurang, malah bertambah. Jadinya agak susah untuk bisa ketemu setiap hari di studio," papar Ikang.

Bersama Ekki dan Gilang di BIL Project, Ikang berhasil merilis single berjudul Hancur Hatiku. Melalui lagu tersebut, Ikang kembali menyuguhkan nuansa musik rock ala tahun 1980-an.

"Tiga Ipar Berbahasa Perancis Haque Bersatu dalam BIL Project (the Brother in Law)"

Belajar dari Semangat Tangguh Cina: Marissa Haque Fawzi (Duta LP3I)

Semangat Tangguh Cina dalam Mengahadapi UN (Ujian Nasional): Marissa Haque Fawzi

Christine Panjaitan Temanku Alumni Sinologi FIB UI: Marissa Haque Fawzi

Marissa Haque Fawzi: Salam Damai untuk Dua Penyanyi Fav-ku Christine Panjaitan & Rafika Duri

Entri Populer

Best Actress of 62 th Asian Pacific Film Festival (1987)

The 62th Asian Pacific Film Festival Best Actress of 1987 held in Taipei Taiwan was for Marissa Grace Haque